Selasa, 20 Desember 2011

Tiga Tewas, Peraih Emas SEA Games Kecelakaan

Malang dialami rombongan keluarga dan kerabat atlet SEA Games Palembang yang juga berdarah Palopo, Octavian Riyanto. Senin, 19 Desember, sekira pukul 14.00 Wita, mobil rental jenis Isuzu Panther yang ditumpangi menabrak truk di Kelurahan Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.

Panther bernomor polisi DD 1340 QZ itu tiba-tiba oleng kemudian menabrak truk bernomor DD 9884 AS dari arah berlawanan hingga terbalik. Akibatnya, tiga dari sembilan penumpang yang ikut dalam mobil itu tewas. Selebihnya mengalami luka berat, termasuk Octavian Riyanto.

Kecelakaan tragis itu terjadi saat rombongan keluarga dan kerabat Octavian usai melakukan ziarah ke Makam Datuk Sulaiman, Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara. Mahasiswa jurusan multimedia Universitas Surabaya (Ubaya) yang juga penyumbang medali emas estafet nomor renang surface 4 x 100 meter pada SEA Games Palembang itu memilih berziarah ke makam penyebar ajaran Islam di Sulsel tersebut sebagai bentuk syukuran atas prestasi yang ditorehkan beberapa pekan lalu.

Namun, nasib berkata lain. Mobil rental Izusu Panther yang ditumpangi bersama sembilan keluarga dan kerabatnya itu lepas kendali sehingga oleng dan terbalik.

Informasi yang dihimpun FAJAR menyebutkan, kecelakaan maut itu sudah berupaya dihindari sang sopir yang belakangan diketahui bernama Safar. Namun, karena laju kendaraan yang tinggi akibat pedal gas mobil yang melengket, akhirnya lepas kendali lalu menabrak truk dan terbalik.

Sejumlah korban yang ikut dalam kendaraan mengalami luka cukup parah. Bahkan, tiga warga di antaranya tewas, masing-masing Ruminja (40) warga Jalan Landau, Kota Palopo, Ive (35) warga Surabaya, dan Sarah (35) warga Kelurahan Luminda Kota Palopo.

Evakuasi para korban dilakukan sejumlah warga di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuju UGD Rumah Sakit Sawerigading Palopo dengan menggunakan kendaraan yang lewat. Para korban bahkan sebelum dilarikan ke rumah sakit mendapat pertolongan dari warga dengan bantuan seadanya untuk mencegah pendarahan dari luka para korban.

Setiba di UGD, para korban langsung diberikan pertolongan pihak perawat setempat. Korban yang mengalami luka cukup parah lebih diprioritaskan untuk ditangani lebih awal. Berbagai upaya pun dilakukan, termasuk memberikan bantuan pernapasan dari oksigen dan penanganan pompa nafas agar nyawa para korban bisa diselamatkan. Namun, tiga dari penumpang mobil nahas itu tewas.

Menurut dr Mardiana, dokter jaga UGD Rumah Sakit Sawerigading Palopo, tiga korban tersebut tewas dengan luka pecah di bagian kepala. "Korban Ruminja tewas dalam perjalanan ke UGD. Sedangkan korban tewas lainnya, yakni Ive dan Sarah meninggal di UGD karena luka cukup parah di kepala bagian belakang sehingga sulit diselamatkan," tutur Mardiana.

Korban kecelakaan maut yang jumlahnya mencapai sembilan orang itu sempat membuat kelabakan perawat di bagian UGD. Keterbatasan fasilitas perawatan yang hanya bisa menampung empat sampai lima pasien membuat beberapa korban yang mengalami luka-luka tidak terlalu parah harus bersabar menunggu di lorong UGD. Pihak keluarga korban yang ikut berbondong-bondong mendatangi UGD untuk memastikan kesehatan sanak keluarga mereka juga sedikit menghambat jalannya penanganan perawatan.

Dikatakan Mardiana, korban yang ditimbulkan dari kecelakaan itu sebanyak sembilan orang. Selain tiga tewas, tiga lainnya masih harus menjalani rawat inap karena luka cukup parah. Sedangkan dua pasien lainnya termasuk Octavian Riyanto mengalami luka cukup ringan dan tetap harus menjalani perawatan. "Para pasien akan dirawat inap karena mengalami luka cukup parah," bebernya.

Informasi kecelakaan yang menyebabkan tiga korban tewas itu juga menggugah hati sejumlah pejabat teras Pemkot Palopo dan anggota DPRD. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Palopo, Haidir Basir, misalnya, ikut merangkul beberapa korban dan kerabatnya untuk sekadar memberikan ketenangan. Bahkan, Haidir yang memiliki hubungan keakrabatan dengan Octavian tidak sungkan-sungkan memeluk korban yang duduk menunggu penanganan di lorong UGD dengan kondisi berlumuran darah."Octavian ini sudah saya anggap anak. Orang tua beliau sahabat dekat saya," ujar Haidir Basir sembari memeluk Octavian yang merintih kesakitan.

Octavian Riyanto sendiri akibat dari kecelakaan itu mengalami luka cukup parah di bagian bibir, muka, badan, dan kaki. Ketika di ruang UGD, Octavian belum bisa dimintai keterangan mengenai kecelakaan itu karena masih terlihat trauma. Bahkan, ketika mengetahui informasi tentang tewasnya tiga kerabat dekatnya, Octavian ikut histeris dipelukan Haidir Basir. Dirinya tidak pernah menyangka silaturrahmi bersama keluarganya di Kota Palopo itu akan berujung maut."Entah Mas, saya belum bisa," aku Octavian ketika ditemui di UGD Rumah Sakit Sawerigading Palopo, didampingi Haidir Basir dan ibunya.

Kecelakaan yang telah ditangani jajaran Satlantas Polres Palopo dan Perwakilan Jasa Raharja Kota Palopo itu membuat sejumlah masyarakat juga ikut berhamburan masuk ke UGD. Saat jenazah korban hendak disemayamkan ke rumah duka, beberapa warga juga turut menetes air mata, khususnya ketika melihat anak bungsu jenazah Sarah yang meraung saat jazad ibunya hendak dianaikkan ke atas mobil ambulance.

Kapolres Palopo, AKBP Fajaruddin melalui Kasat Lantas, AKP Hasan ketika dikonfirmasi menyebutkan bahwa kasus tersebut tengah dalam penanganannya. Korban beserta barang bukti telah diambil data-datanya. "Sudah kami tangani," ujar AKP Hasan.

Hingga berita ini naik cetak, sejumlah korban kecelakaan maut itu masih dirawat di UGD. Octavian sendiri juga masih dalam perawatan. Sementara tiga korban tewas telah dijemput sanak keluarganya masing-masing untuk selanjutnya disemayamkan di rumah duka. (hdy/sil)

FAJAR

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons