11.01
Orbit99 News
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Gubernur Jatim periode 1988-1993 Soelarso (82) meninggal dunia, Selasa (20/12/2011).
Almarhum meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya gagal ginjal dan menjalani perawatan di RS Darmo Surabaya selama 10 hari.
"Bapak meninggal tepat pukul 20.06 WIB akibat gagal ginjal serta ada juga bawaan penyakit asam urat," kata putra pertama almarhum, Indra Permana kepada detiksurabaya di rumah duka Jalan WR Supratman 53, Surabaya, Rabu (21/12/2011) dinihari.
Indra menambahkan, jika almarhum sebelum meninggal sempat menjalani perawatan di berbagai rumah sakit. "Sebelumnya, bapak juga sempat menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda, yakni RS Siloam dan Graha Amerta RSU dr Soetomo masing-masing selama 3 minggu sebelum dirawat di RS Darmo," imbuhnya.
Dari pengamatan detiksurabaya.com, para saudara, kerabat, anak dan cucu serta pelayat sudah mulai mendatangi rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa. Terlihat Gubernur Jatim Soekarwo dan mantan Gubernur Jatim Imam Utomo memberikan penghormatan terakhir di rumah duka.
Gubernur Jatim satu periode 1988-1993 itu juga peenah menjadi Duta Besar Turki Indonesia. Purnawiran TNI AD dengan pangkat terakhir Mayjend ini meninggalkan 5 orang anak dan 9 cucu. Sementara istri almarhum, Ratna Iskandari meninggal lebih dulu pada 9 Okotber 2009 lalu.
Almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Jenazah dijadwalkan akan diberangkatkan pada Rabu (21/12/2011) pukul 09:00 WIB dengan dilepas secara kemiliteran.
Almarhum dikenal anak-anaknya sebagai sosok ayah yang sangat memberikan kebebasan bagi anak-anaknya dalam menentukan masa depannya masing-masing.
"Bapak itu orangnya sama sekali tidak pernah memaksa anaknya untuk mengikuti jejaknya sebagai pemimpin daerah. Boleh dikatakan bebas memilih tapi tidak boleh mengikuti jejaknya," katanya.
Indra juga mengungkapkan pesan terakhir kepada dirinya dan keempat saudaranya agar selalu tetap rukun. "Tidak banyak pesan yang disampaikan bapak sebelum meninggal. Saat dirawat bapak hanya berpesan agar anak-anaknya rukun-rukun. Bahkan pesan itu disampaikan ke semua kerabat dan suster rumah sakit yang merawat bapak," ujarnya.
Selain itu kata Indra, almarhum juga sudah membuat amanah agar dimakamkan di dekat teman-temannya seperjuangan(ze/gik)
Almarhum meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya gagal ginjal dan menjalani perawatan di RS Darmo Surabaya selama 10 hari.
"Bapak meninggal tepat pukul 20.06 WIB akibat gagal ginjal serta ada juga bawaan penyakit asam urat," kata putra pertama almarhum, Indra Permana kepada detiksurabaya di rumah duka Jalan WR Supratman 53, Surabaya, Rabu (21/12/2011) dinihari.
Indra menambahkan, jika almarhum sebelum meninggal sempat menjalani perawatan di berbagai rumah sakit. "Sebelumnya, bapak juga sempat menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda, yakni RS Siloam dan Graha Amerta RSU dr Soetomo masing-masing selama 3 minggu sebelum dirawat di RS Darmo," imbuhnya.
Dari pengamatan detiksurabaya.com, para saudara, kerabat, anak dan cucu serta pelayat sudah mulai mendatangi rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa. Terlihat Gubernur Jatim Soekarwo dan mantan Gubernur Jatim Imam Utomo memberikan penghormatan terakhir di rumah duka.
Gubernur Jatim satu periode 1988-1993 itu juga peenah menjadi Duta Besar Turki Indonesia. Purnawiran TNI AD dengan pangkat terakhir Mayjend ini meninggalkan 5 orang anak dan 9 cucu. Sementara istri almarhum, Ratna Iskandari meninggal lebih dulu pada 9 Okotber 2009 lalu.
Almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Jenazah dijadwalkan akan diberangkatkan pada Rabu (21/12/2011) pukul 09:00 WIB dengan dilepas secara kemiliteran.
Almarhum dikenal anak-anaknya sebagai sosok ayah yang sangat memberikan kebebasan bagi anak-anaknya dalam menentukan masa depannya masing-masing.
"Bapak itu orangnya sama sekali tidak pernah memaksa anaknya untuk mengikuti jejaknya sebagai pemimpin daerah. Boleh dikatakan bebas memilih tapi tidak boleh mengikuti jejaknya," katanya.
Indra juga mengungkapkan pesan terakhir kepada dirinya dan keempat saudaranya agar selalu tetap rukun. "Tidak banyak pesan yang disampaikan bapak sebelum meninggal. Saat dirawat bapak hanya berpesan agar anak-anaknya rukun-rukun. Bahkan pesan itu disampaikan ke semua kerabat dan suster rumah sakit yang merawat bapak," ujarnya.
Selain itu kata Indra, almarhum juga sudah membuat amanah agar dimakamkan di dekat teman-temannya seperjuangan(ze/gik)
Detik.Com
